🎳 Syekh Fadhil Al Jailani

SyekhFadhil al-Jailani, cucu sekaligus peneliti karya-karya fenomenal Syekh Abdul Qodir al-Jailani, berpesan kepada umat Islam untuk melaksanakan ziarah ke makam orang yang telah wafat, khususnya para ulama dan kekasih Allah. Dankemudian ditemukan oleh cucu Syekh Abdul Qodir al-Jailani yang ke-25, yaitu Syekh Fadhil al-Jailani al-Hasani al-jimazraq di perpustakaan Vatikan. Dalam kitab Tafsir al-Jailani, tidak ditemukan alasan yang jelas kenapa Syekh Abdul Qodir al-Jailani mengarang kitab tafsir tersebut. SyekhAbdul Qadir Al Jailani merupakan sosok sufi sang pembaru REPUBLIKA.CO.ID, Syekh Abdul Qadir tidak hanya dikenal sebagai maestro dalam bidang ilmu tasawuf. Seperti disampaikan cendekiawan Syekh Muhammad Fadhil al-Jailani, alim tersebut juga menguasai 13 bidang ilmu sains. Syekh al-Jailani dihormati ulama dan para zahid pada masanya. Selain dikaruniai banyak keutamaan dan karamah, ia juga memiliki pandangan baik tentang tauhid, sifat-sifat Allah, takdir, dan ilmu-ilmu makrifat yang sesuai dengan Sunnah." Ibn Rajab "Syekh Abdul Qadir al-Jailani tampil hidup hampir satu abad sendirian dalam dakwah menuju Allah. Dapatdiketahui, Syekh Fadhil merupakan cucu ke-25 Syekh Abdul Qadir Al-Jilani yang lahir pada 1954 di Desa Jimzarok, Provinsi Qurtalan Timur, Negara Turki. Beliau tinggai di Istanbul, ibu kota Turki. Semasa kecilnya, beliau diasuh oleh kakeknya Syekh Muhammad Shiddiq Al-Jailani dan ayahanya Syekh Muhammad Faiq al-Jailani al-Hasani. You may like Untukdiketahui, Syekh Fadhil merupakan cucu ke-25 Syekh Abdul Qadir Al-Jilani yang lahir pada 1954 di Desa Jimzarok, Provinsi Qurtalan Timur, Negara Turki. Beliau tinggai di Istanbul, ibu kota Turki. Semasa kecilnya, beliau diasuh oleh kakeknya Syekh Muhammad Shiddiq Al-Jailani dan ayahanya Syekh Muhammad Faiq al-Jailani al-Hasani. MaulanaSyekh Fadhil Al Jailani mebahas kajian "Sholawat Basyairal Khairaat" di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Arraudhah, Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation, Jakarta, Selasa (3/4/18). Selain memberikan ijazah dan penjelasan Sholawat Basyairal Khairaat, Syekh Fadhil juga menyematkan Khotamun Nabawi kepada Khodimu Zawiyah Arraudhah, Muhammad Danial Nafis. DownloadTabligh Akbar Syech Muhammad Fadhil Al Jailani Al Hasani di Masjid Jamik Malang; Tabligh Akbar Syech Muhammad Fadhil Al Jailani Al Hasani di Masjid Jamik Malang. IDUL ADHA 1437 H/2016; Download Khutbah Iedul Fitri 2016; Download Kitab Karangan Abuya Sayyid Muhammad; Download Video Haul Syekh Abu Bakar bin Salim; Download Doa Jakarta Maulana Assayid Assyarif Syeikh Prof. Dr. Muhammad Fadhil Al-Jilani Al-Hasani lahir pada 1 April 1954 M di Desa Jimzaraq, Kurtalan, wilayah Is'ird, sebelah Timur Turki yang terkenal dengan kawasan ulama. Beliau adalah cicit dari generasi ke-25 Sulthanul Auliya Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Sejak usia 2 tahun oleh kakeknya, al-Quthub al-Alim Syekh Muhammad Shiddiq al . Sidoarjo, NU Online Cucu ke-25 Syekh Abdul Qadir al-Jailani, Syekh Muhammad Fadhil al-Jailani hadir sebagai pengisi acara Manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani pada kegiatan ritual keagamaan Puncak Resepsi 1 Abad NU di area Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur Selasa 7/2/2023 dini hari. Syekh Fadhil al-Jailani yang didampingi Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi Gus Fahrur menyampaikan bahwa Indonesia sudah seperti negaranya sendiri. Bahkan bila ada orang yang bertanya saat hendak ke Indonesia, ia selalu menjawab dirinya datang ke negaranya sendiri. "Kalau seandainya saya pergi ke Amerika, saya ditanya ke mana kamu pergi? Saya mau pergi ke Amerika. Ke mana kamu? Saya mau ke Eropa. Ke mana kamu? Ke Afrika. Ke mana kamu? Ke Rusia. Tetapi kalau ke Indonesia, saya jawab saya datang ke negara saya sendiri yang dijaga oleh Allah swt," katanya disambut tepuk tangan ribuan jamaah yang hadir. Syekh Fadhil mengatakan, kehadirannya di acara Manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani untuk mengisi mauidzah hasanah. Dia akan menyampaikan nasihat-nasihat yang disampaikan sang kakek Syekh Abdul Qadir Jailani kepada dirinya. Dia juga mengaku akan memberikan ijazah tariqah qadariyah al-Aliyah. "Tetapi sebelum itu saya ingin mengajak jamaah berdzikir bersama dan serta melantunkan qasidah bersama sebelum ditutup dengan doa," tuturnya. Ia menegaskan bahwa NU adalah organisasi penganut paham Ahlusunnah wal Jamaah yang dia cintai. Dia juga sempat merasa bingung datang ke acara NU, karena kondisi sang ibunda yang sedang terbaring sakit. Namun, berkat doa dan izin dari sang ibunda, Syekh Fadil akhirnya memutuskan untuk datang ke acara resepsi satu Abad NU. "Saking cintanya saya kepada NU," ujarnya. Sebelumnya, Syekh Fadhil al-Jailani juga menghadiri acara Muktamar Fiqih Peradaban I yang digelar di Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin 6/2/2023 pagi. Syekh Fadhil hadir bersama ulama fikih mancanegara lainnya untuk mendiskusikan terkait piagam PBB. Pantauan NU Online, kegiatan manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani diikuti oleh ribuan jamaah Puncak Resepsi 1 Abad NU yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka sudah memadati area Stadion Delta Sidoarjo sejak Senin 6/2/2023 malam. Setibanya di Stadion Delta Sidoarjo para jamaah langsung memadati panggung Khatmil Qur'an dan Shalawat di area stadion. Mereka tampak antusias mengikuti tawasulan, pengajian, dan shalawatan. Termasuk shalawatan bareng KH Said Agil Husein Al-Munawwar. Kontributor Abdul Rahman Ahdori Editor Syamsul Arifin Surabaya, NU Online Cucu ke-25 Syekh Abdul Qadir al-Jailani, Syekh Muhammad Fadhil al-Jailani telah tiba di Surabaya, Jawa Timur, pada Ahad 5/2/2023. Kedatangan Syekh Fadhil al-Jailani disambut langsung oleh Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi Gus Fahrur di lobby Shangri-La Hotel, Surabaya. Syeikh Fadhil menyampaikan bahwa kedatangannya ke Surabaya semata-mata untuk menghadiri dan mengambil keberkahan dari kegiatan akbar 1 Abad NU di Sidoarjo, Selasa 7/2/2023 besok. Ia menceritakan bahwa lawatannya kali ini diliputi kesedihan sebab harus menginggalkan ibunda tercinta yang tengah sakit, di Turki. “Saya sangat senang dapat menghadiri perhelatan akbar NU ini. Namun, saya juga sangat sedih karena harus meninggalkan ibu saya yang tengah sakit kritis,” ungkapnya kepada NU Online. Ia berharap kehadirannya dalam acara ini dapat memberkahi dan menjadi wasilah kebaikan untuk kesembuhan ibundanya. “Bismillah, saya menghadiri undangan NU semoga Allah berkahi ibunda saya kesembuhan,” tuturnya penuh harap. Hal itu dibenarkan oleh Gus Fahrur. Ia mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Syekh Fadhil lantaran bersedia menghadiri undangan dari NU meski tengah dalam keadaan bersedih. “Saya mengapresiasi komitmen Syekh Fadhil untuk menghadiri acara 1 Abad NU ini. Meskipun tidak dapat dipungkiri beliau pasti sangat sedih harus meninggalkan ibunya yang tengah kritis,” kata Gus Fahrur. Meski begitu, Syeikh Fadhil tetap optimis dan berdoa untuk kesembuhan ibundanya. “Karena janjinya kepada NU ia memaksakan hadir tapi juga tetap berdoa kepada Allah untuk kesembuhan ibunya,” tuturnya. Kecintaannya terhadap Indonesia dan NU yang mendorong Syekh Fadhil untuk menghadiri acara akbar ini. Indonesia bagi Syekh Fadhil adalah Tanah Air-nya yang kedua setelah Turki. “Di seluruh dunia ia mengatakan Tanah Air saya setelah Turki itu Indonesia,” kata Gus Fahrur. Seperti diketahui, Syeikh Fadhil akan memimpin pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani pada pukul WIB sampai pukul WIB di puncak resepsi 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur. Pewarta Syifa Arrahmah Editor Musthofa Asrori Salah satu keturunan Syekh Abdul Qadir Al Jailani, yakni Syekh Muhammad Fadhil Al Jailani kembali berkunjung ke Indonesia, tepatnya di Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon. Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, KH Musthofa Aqil Siroj mengenang pertemuan pertamanya dengan ulama kelahiran Turki tersebut. “Berawal pada 2009 lalu, santri ayah saya di Mesir, Syekh Rahimuddin mengabarkan bahwa beliau bertemu dengan Syekh Fadhil. Dia menyampaikan bahwa Syekh Fadhil ingin berkunjung ke Pesantren Kempek,” jelas Kiai Musthofa, dalam acara Zikir Bersama As Sayyid Syaikh Muhammad Fadhil Al Jilani di Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, Kamis malam, 15 Desember 2022. Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU itu menceritakan, kedatangan Syekh Fadhil ke Pesantren Kempek karena merasa penasaran dengan yang dimaksud guru oleh murid ayahnya itu. “Ketika bertemu, Syekh Fadhil heran, kok gurunya masih muda? Beliau bilang, Musthofa Aqil shaghir kecil/muda,” katanya, diiringi tawa jemaah. Kiai Musthofa juga menjelaskan bahwa Syekh Fadhil telah didatangi kakeknya sebanyak 10 kali berturut-turut di dalam mimpi. Syekh Abdul Qadir Al Jailani berpesan kepada cucunya itu untuk mencarikan sekian banyak kitabnya yang terpencar di seantero jagat. “Padahal cucu Syekh Abdul Qadir itu sangat banyak. Maklum kan jaraknya sudah 600 tahun. Tetapi Syekh Fadhil yang dititipi pesan tersebut,” ungkap Kiai Musthofa. Sejak saat itulah, lanjut Kiai Musthofa, Syekh Fadhil berkeliling dunia untuk mencari kitab sang leluhur hingga lebih dari 30 tahun lamanya. “Ditemukan sekitar 118 kitab. Tapi yang sudah dicetak baru 24 sampai 28 kitab.” Salah satu yang ditemukan itu adalah kitab Tafsir Syekh Abdul Qadir Al Jailani sebanyak enam jilid. Kiai Musthofa termasuk salah satu ulama yang diberikan salinannya. “Kitab ini justru ditemukan di sebuah perpustakaan di Vatikan,” kata Kiai Musthofa. Sementara itu, Syekh Fadhil mengaku senang bisa kembali berkunjung ke Indonesia. Syekh Fadhil menganggap Indonesia adalah negaranya yang kedua. “Ketika saya pergi ke Amerika, maka saya katakan pergi ke Amerika. Ketika ke Eropa, saya katakan pergi ke Eropa. Begitu pula ketika saya ke Afrika maupun Rusia. Tetapi ketika saya datang ke Indonesia, saya mengatakan bahwa aku datang ke negaraku yang kedua, Indonesia,” ungkap Syekh Fadhil disambut riuh tepuk tangan ratusan jemaah.

syekh fadhil al jailani