🌤️ Setiap Perkataan Adalah Doa
Haditsadalah setiap perkataan, perbuataan, atau ketetapan yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam bahasa lain, hadits ialah setiap informasi yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Misalnya, ketika kita mengatakan "Rasulullah SAW pernah berkata" atau "Rasulullah SAW pernah melakukan..", secara tidak langsung pernyataan
Iniadalah prinsip agama sekaligus dzikir yang paling agung yang dapat diucapkan dalam setiap waktu. Ini adalah perkataan yang paling baik, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah r, "Sebaik-baik yang aku dan dan Nabi-nabi sebelumku ucapkan adalah (kalimat) Laa ilaaha illallah." (HR Tirmidzi, no. 3585). Nabi r bersabda, "Orang yang paling
Karenapentingnya untuk terus menjaga setiap kata yang terucap, Islam pun membahas tentang bagaimana setiap perkataan yang terucap haruslah kata-kata yang baik. Begitupun dengan Rasulullah, beliau mengajarkan sebuah doa dalam hadisnya, sebuah doa yang bisa dipanjatkan untuk memohon agar perkataan kita terjaga, apapun kondisinya.
Mulutmu harimaumu " begitu diistilahkannya. Dari segi agama (Islam khususnya), tata krama dalam hal berbicara juga dianjurkan. Sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW mengatakan " Kullu kalam addu'a " yang berarti setiap perkataan adalah do'a. Entah itu perkataan yang baik ataupun yang buruk, sama-sama mengandung unsur do'a bagi yang mengucapkannya.
SETIAPKEBAIKAN ADALAH SEDEKAH. بسم الله الرحمن الرحيم. Ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla, kita masuk ke hadits berikutnya masih dalam bab "Al-Birr wa Ash-Shilah". وَعَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ: قاَلَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله
wordspra' and'artha' meaning pleading fervently. Perkataan doa atau prārthanā Perkataan doa atau prārthanā ( dalam Sanskrit) berasal daripada dua perkataan pra' dan artha' bermaksud merayu dengan bersungguh-sungguh. The word prayer or prārthanā (in Sanskrut) is derived from two words'pra' and'artha' meaning pleading fervently.
Dalamhal ini adalah adanya kata-kata yang tidak berguna diucapkan ketika majelis berlangsung. Maka dari itu, dengan membaca doa ini diharapkan kata-kata tersebut bisa dimaafkan. 4. Memudahkan jalan ke Surga. Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannya menuju surga." (HR.
EvanglishYusak Berhandus SH, MTh saat memimpin ibadah HUT Yayasan Komunitas Diakonia ke-4 mengatakan, setiap perkataan mengandung kuasa, perkataan adalah doa. Mendasari Khotbah terdapat dalam Kitab Kudus Perjanjian Baru Efesus 6 ayat 10, Belajar dari Nabi Daud yang memerintahkan jiwanya
DOAadalah senjata terbesar umat Islam. Karena itu, wajib bagi seorang Muslim untuk berdoa kepada Allah Subhanahu wa Taala. Doa doa ini sebaiknya diamalkan setiap hari agar ia selalu ingat kepada Allah Subhanahu wa Taala dan tidak menjadi orang yang lalai serta selalu mendapat perlindungan Allah dan dijauhkan dari godaan dan bisikan setan
. Foto net – Alangkah indahnya andai lisan dan tulisan kita senantiasa menghasilkan ucapan dan untaian kalimat-kalimat yang baik. Dengan kalimat yang baik tersebut diibaratkan seperti sebatang pohon yang akarnya kuat mencengkram bumi, sedangkan cabangnya mengangkasa dan menghasilkan dedaunan yang bisa meneduhkan. Ada juga beberapa pohon yang tidak hanya menghasilkan dedaunan, akan tetapi buah-buahan yang bermanfaat. “Kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit”. Ada kalanya, kita sering terlena dengan kalimat-kalimat yang kita anggap sebagai sebatas candaan saja. Padahal, kita lupa kalau setiap perkataan bisa menjadi doa. Seperti kisah masa kecil seorang Imam Besar Masjidil Haram berikut ini Pada suatu hari, anak kecil ini berlari-lari, bermain-main di saat ibunya sedang menyiapkan hidangan untuk menyambut tamu yang akan berkunjung ke rumah mereka. Saat hidangan sudah tersaji, anak kecil tersebut membawa pasir di genggamannya. Tanpa berpikir panjang, anak kecil itu melemparkan pasir sehingga mengenai masakan yang telah bersusah payah dihidangkan oleh ibunya. Dengan sangat terkejut dan dengan sekuat hati menahan amarah, si ibu langsung berkata, “Semoga Allah merahmatimu dan kelak menjadi Imam Besar di Masjidil Haram!!” Begitulah cara si ibu mengutarakan amarahnya. Wanita salihah itu mengerti sekali bahwa perkataan itu bisa saja sewaktu-waktu menjadi doa. Ternyata, di kemudian hari, ucapan itu menjadi nyata. Anak kecil itu telah menjadi Imam Besar di Masjidil Haram di masa kini. Dialah Imam Assudais, yang bacaan Al-Qurannya dikenal baik di berbagai penjuru dunia. Masya Allah. Aku teringat ketika duduk di bangku SMA. Saat merasakan datang bulan di hari pertama dan kedua, aku selalu merasakan nyeri yang luar biasa. Ketika di asrama, teman-temanku sering mencandaiku karena kondisiku yang terkesan manja setiap datang bulan tiba. Ditingkahi dengan candaan, kami sepakat bahwa siapapun yang sedang datang bulan akan disebut dengan blooding pendarahan. Saat itu, aku izin pulang dari sekolah karena rasa nyeri yang tidak bisa diajak kompromi. Saat guru menanyakan alasanku ingin segera kembali ke asrama, serentak teman-teman perempuanku menjawab, “Blooding, Pak!” Kami sepakat bahwa kata “blooding” bisa mewakili kata datang bulan sebagai kata ganti yang diselingi dengan candaan. Dan bagi kami, itu lucu dan biasa. Sampai akhirnya, saat usiaku tak lagi SMA, bahkan sudah cukup dewasa dan tengah hamil anak keempat. Dengan izin Allah, aku benar-benar merasakan “blooding”. Setiap bulan, aku harus merasakan perihnya pendarahan karena kondisi janin yang kukandung berada dalam kondisi placenta previa totalis. Seluruh ari-ari tumbuh tepat di mulut rahim sehingga menutup jalan lahir. Untuk bergerak sedikit saja, darah segar akan mengalir. Akupun melalui masa-masa kehamilan dengan bolak-balik opname di rumah sakit. Hingga di usia kehamilan hampir tujuh bulan, pendarahan hebat tidak bisa lagi dihentikan. Sakitnya luar biasa. Aku seperti merasa seluruh tubuhku dikuliti. Bahkan aku kira, saat itu malaikat maut akan menjemputku hari itu. Sampai akhirnya, bayiku terpaksa harus dilahirkan segera detik itu juga dengan kondisi jantung dan paru-paru yang belum sempurna. Sejenak, jika mengingat peristiwa blooding tersebut, aku juga akan teringat dengan candaan masa-masa SMA kami dahulu. Ternyata blooding itu sangat menyakitkan dan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan nyeri datang bulan. Ada sesal ketika dulu menganggap kata “blooding” hanya sebatas candaan. Begitu juga di masa sekarang, masih banyak ucapan atau tulisan yang sering kita anggap biasa dan hanya sebatas candaan. Kita lupa jika perkataan adalah doa. Bisa saja sewaktu-waktu akan Wiken gini cuma membabu aja di rumah. Kata membabu sebenarnya hanya sebatas candaan untuk menggantikan kata beres-beres. Padahal, jika kita benar-benar menjadi babu, pasti tidak semua orang akan siap. Lagipula, remeh sekali nilai yang diperoleh jika hanya sebatas babu di rumah sendiri. Babu hanya mendapat upah berupa gaji. Padahal, tugas beres-beres di rumah bernilai syurga di sisi Allah. Emak piknik dulu ya, biar tetap waras. Kata waras terlalu ekstrem untuk menggambarkan kejiwaan seorang ibu/istri. Seharusnya kata waras diganti dengan “bahagia” atau “tenang” atau yang lain yang lebih positif. Sedih aja jika kesibukan seorang istri dan ibu rumah tangga hampir disejajarkan dengan waras atau tidak waras. Padahal, andai saja pahala berbentuk rumah mewah atau mobil mewah, mungkin kita akan berlomba-lomba untuk melakukan tugas rumah tangga denga hati dan jiwa yang cemerlang. Meski sesungguhnya, balasan atas tugas mengurus rumah tangga telah Allah siapkan ganjarannya berupa hadiah yang istimewa. Hanya saja, hadiah tersebut tidak diserahkan sekarang. Comelnya incess mama. Niat beberapa ibu menyebut anaknya dengan incess sebagai ungkapan bahwa si anak merupakan princess buat ibunya. Namun, ibu tersebut lupa bahwa incess memiliki arti “hubungan intim yang dilakukan oleh sesama saudara kandung”. Naudzubillah min dzalik. Sebaiknya, ibu sebut saja anaknya dengan kata “princess” jika memang maksud ibu demikian. Jangan lagi digunakan kata incess agar anak-anak kita tetap terjaga dari segala hal buruk di kemudian hari. Begitulah dahsyatnya kata-kata yang sewaktu-waktu bisa menjadi doa. Semoga lisan kita tetap terjaga. Seperti kata pepatah, teko akan mengeluarkan sesuai dengan isinya. Demikian juga dengan lisan manusia akan menghasilkan ucapan atau tulisan yang sesuai dengan isi hati manusia tersebut. Mari bijak memilih kalimat karena perkataan adalah doa 😍
CreateUpload Video My VideosData AnalysisManage InteractionsHomeAnimeTrendingCategoryLIVELog in to view your "Followed" usContact usGet AppTerms of ServicePrivacy PolicyInfringement Complaint© 2023 Bilibili Feedback Report17 ViewsFeb 28, 2023Sayur Day 0 Follower 7 VideosRecommended for YouAllAnime042Octane running at MukashiIndiHomie13 Views159Chainsaw Man - Official Trailer 2 Views032Malusog na tuta idol😂 Views008bagong ligo Views349"The times change, the new kings change, this is my era!" Views226[AMV]From enemy to husband and wife Views222Japanese lyrics version of "Stay"Yumeoto Views235Mushoku Tensei Jobless Reincarnation Season 2 - Official Trailer Views11135All of Us Are Dead Episode 4 Views901Naruto's Anger to See Sasuke's Death - Sasuke's Last Gift for Naruto to Take his RevengeShinobi Update Views2248Black Clover Episode 98 Views046[Film&TV] I promise I won't do a Views059One Punch Man Saitama x Tats Views14112rio Views013CANDU BANGET DENGER SUARANYA😭🙃🙏 Views12740AVATAR Cinematic Game Views252The ugly girl everyone hates, took off her glasses, and her appearance shocked the whole class~ Views201[High sweetness in front], inventory of famous anime kiss scenes, the fourth Views144"Boss? It's obviously my wife! 💗" ViewsHome>setiap perkataan adalah doa>Comments SendThere is nothing here
Dokumentasi Rihlah ARMI/12/2020/Abdul RohimBogor-Terdapat beragam cara untuk menambah eratnya kekeluargaan dalam sebuah organisasi. Salah satunya kegiatan yang didalamnya terdapat hikmah untuk saling menghargai dan memahami. Pembekalan pengurus Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal juga berisikan hal baik tersebut. Dalam salah satu kegiatan pembekalan, ada pemaparan pesan kebaikan dari anggota Kaderisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia KPSDM, Muhammad Abdul Rozak Thoyyibi. Dalam penyampaiannya, Rozak Thoyyibi berkata bahwa pada hakikatnya semua ibadah adalah doa. “Dan tentunya kita juga tahu tata cara berdoa, seperti memuji Allah Subhanahu Wa Ta’ala, mengucapkan sholawat, dan lainnya.” Cara Memperkuat Doa dengan Keyakinan dan Kejujuran Kemudian, Rozak Thoyyibi juga menyampaikan ada beberapa cara agar doa yang kita haturkan bisa kuat nan kokoh. Sebagaimana perkataan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam, “Intasduqillaha Yasdukka.” yang berarti, “jika engkau jujur kepada Allah, niscaya Allah akan jujur kepadamu.” HR. An-Nasai Dari hadist tersebut, Rozak Thoyyibi mengatakan bahwa dalam berdoa, kita diharuskan memiliki keyakinan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. “Yakin ke Allah, berdoa sesuai dengan isi hati kita yang paling dalam, tidak meragukan kuasaAllah, bahwasannya memang hanya Allah yang maha segala-galanya,” ujar Rozak Thoyyibi, di Bogor, Sabtu 12/12/2020. Disisi lain, Rozak Thoyyibi mengatakan bahwa tanpa sadar terkadang kita pernah membatalkan sebuah doa. “Setelah kita berdoa, setelah kita minta ke Allah, terkadang kita mempertanyakan doa kita, seperti benar atau tidak ya?’, Apa iya benar-benar akan dapat?’, dan semua pertanyaan-pertanyaan pesimistik lainnya yang tanpa kita sadari itu ternyata wujud dari membatalkan doa kita.” Kemudian Rozak Thoyyibi berpesan untuk memiliki keyakinan penuh terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dengan begitu pasti segala hal yang kita minta, segala hal yang kita impikan itu, pasti menjadi kenyataan, in syaa Allah. “Seberapa yakin yang perlu digunakan? Jawabannya adalah harus sangat yakin. Allah sendiri juga berfirman, bahwasannya Allah itu sesuai dengan prasangkan hamba-Nya. Ingat lho, Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya, yang penting yakin, kalau sudah yakin semua akan kita dapat, seperti ketenangan, kesabaran, keikhlasan, pasti dapat semuanya,” ujar Rozak Thoyyibi. Kemudian Rozak Thoyyibi melanjutkan, istimewanya kejujuran dan keyakinan dalam berdoa adalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan tetap mengabulkan doa yang tidak terlisankan. “Contohnya, ketika saat umat Islam masih berkiblat ke Masjidil Aqsa, saat itu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam selalu melihat langit, dan ternyata Allah tahu isi hati Rasulullah, dan turunlah Qs. Al-Baqarah Ayat 144.” Adapun arti yang tertulis dalam Qs Al-Baqarah144 ialah sebagai berikut, “Sungguh Kami sering melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani yang diberi Al Kitab Taurat dan Injil memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” Selain itu, Rozak Thoyyibi mengingatkan, sebagaimana yang kita tahu bahwa ucapan itu adalah doa dan dunia itu selalu berputar. “Maksudnya, setiap kita melakukan sesuatu, pasti hal tersebut akan kembali kepada kita. Setiap kita mengatakan sesuatu, pasti sesuatu tersebut akan berbalik kepada kita.” Maka sesuai dengan sabda Rasulullah, “…fal yaqul khairan au liyasmut,” yang artinya, “berkatalah yang baik atau diam.” “Maka teman-teman, selalulah ucapkan perkataan yang baik, karena setiap perkataan itu adalah doa dan akanberbalik kepada kita juga,” tutup Rozak Thoyyibi. Penulis Nurul FajriyahPenyunting Tim Redaksi Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal
setiap perkataan adalah doa